Rabu, 18 Agustus 2010

Para Pejabat, Ngantuk Karena Bola

Vibizdaily-Polhukam) Siapa pun yang menyaksikan pertandingan final Piala Dunia Belanda vs Spanyol Senin kemarin, pasti akan mengantuk di siang hari. Hal ini karena laga pamungkas Piala Dunia berlangsung dinihari dan baru selesai jelang subuh. Akibatnya, pemandangan tak biasa terlihat saat Menteri mengikuti Rapat Kabinet dan anggota DPR mengikuti Sidang Paripurna.

Saat presiden SBY memimpin Rapat Kabinet di Ruang Situation Room di Gedung Binagraha, Istana Kepresidenan, Jl Veteran, Jakarta, Senin (12/7/2010), sejumlah menteri tampak tak kuasa menahan kantuk yang menyerang. Apalagi kondisi ruangan yang baru diresmikan presiden SBY itu memang sangat nyaman.

Dalam tayangan berulang di Metro TV, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tampak memejamkan mata beberapa saat. Menkokesra Agung Laksono juga melakukan hal demikian.

Sementara Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) sesekali juga memejamkan mata, melek, dan memejamkan mata lagi. Jaksa Agung Hendarman Supandji yang duduk agak di belakang juga tak kuasa mengusir kantuk.

Beruntung Presiden SBY memahami kondisi para pembantunya ini. Sebab presiden SBY memang mengadakan nonton bareng (nobar) final pertandingan yang membawa Spanyol meraih Piala Dunia itu, di kediamannya di Cikeas, Bogor. Sejumlah menteri hadir dalam acara nobar itu.

Menurut Menkominfo Tifatul Sembiring yang juga mengikuti rapat tersebut, ngantuknya para menteri saat mengikuti rapat siang itu sesuatu yang wajar.

"Sepanjang rapat sy tdk tidur. Klo nguap2 dikit wajarlah he3x," ujar dia lewat akun twitternya @tifsembiring.

Sedikit bercanda, menteri asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dikenal pandai berpantun ini pun melanjuti tweet-nya.

"Menguap & mengantuk itu 'manusiawi', klo nonton WC itu, 'pialaduniawi', klo yg dagang bakpau itu 'siawi', he3x sudahlah 4 thn skaliwi," katanya.

Kalau di Rapat Kabinet sejumlah menteri mengantuk gara-gara begadang nonton pertandingan bola, di Gedung DPR, kejadian serupa juga terjadi.

Di gedung wakil rakyat ini sejumlah anggota DPR malah terlambat menghadiri Sidang Paripurna. Gara-gara telat itulah, Sidang Paripurna DPR dengan agenda pembukaan masa persidangan IV tahun sidang 2009-2010 molor.

Hingga pukul 10.45 WIB belum tercapai kuorum untuk memulai sidang. Padahal sesuai jadwal sidang seharusnya dimulai pukul 09.00 WIB.

Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan sidang baru dihadiri 232 anggota dan belum mencapai kuorum (281). Ruangan sidang di lantai 3 Gedung Nusantara II itu pun terlihat lenggang. Banyak kursi-kursi tidak terisi.

"Pimpinan harus tahu, semalam Belanda kalah, banyak yang 'tewas' (ngantuk). Saya usul rapat ditunda besok," saran anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana.

Beruntung Marzuki tidak harus menuruti usulan rekan satu partainya itu. Tak lama setelah Sutan menyampaikan interupsinya, Marzuki menyatakan rapat sudah memenuhi kuorum.

"Sudah 283 dari 560," kata Marzuki yang juga ikut nonton bareng final Piala Dunia di lobby Gedung Nusantara III ini.
(ma/MA/dtc)

Indonesia-Malaysia Kembali Memanas

VIVAnews - Hubungan Indonesia dan Malaysia yang mulai adem ayem kembali memanas. Pangkal persoalan kali ini bukan masalah klaim budaya atau perlakuan semena-mena terhadap para Tenaga Kerja Indonesia di sana, melainkan soal penangkapan ikan dan garis batas yang kembali dilanggar.

Memang tidak persis sama seperti insiden perbatasan di Ambalat, Kalimantan Timur, tapi peluru terlanjur meletus dan berakhir dengan saling tangkap di antara dua negara. Indonesia menangkap tujuh nelayan Malaysia, dan sebagai balasannya, Marine Police Malaysia menangkap tiga petugas patroli Dinas Kelautan dan Perikanan Kepulauan Riau.

Awalnya, menurut Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad dalam jumpa pers, Minggu 15 Agustus 2010 malam, menjelang Jumat tengah malam, sekitar pukul 21.00 WIB,  Pengawas Perikanan melakukan patroli dengan menggunakan dua speed boat Dolphin ukuran panjang 12 meter karena berdasarkan laporan masyarakat ada lima kapal ikan Malaysia menangkap ikan secara ilegal di dekat Tanjung Berakit Pulau Bintan

http://fokus.vivanews.com

Minggu, 15 Agustus 2010

Jatiluwih : Pemandangan Sawah Tiada Tara

Jatiluwih : Pemandangan Sawah Tiada Tara


Jatiluwih
Pertama kali lihat, ga ada kata yang bisa diakatakan. hanya "WOW".
tempat ini memang luar biasa, ini adalah sawah yang benar-benar menggunakan konsep terasering yang keren.
di seantero Bali, disini nih, yang sawahnya kalo si Bondan bliang "Maknyus"(pinjem bentar ya!!!). Sawahnya bener-bener bertangga-tangga. dan pemandangannya keren. Buat yang suka foto wide lens, ini tempat yang bener-bener gw rekomendasiin.
selain sawahnya, pemandangan belakangnya gunung n hutan, membuat ni tempat jadi tambah keren. selain itu, udaranya juga sejuk banget, gimana enggak, jatiluwih terletak di 700km diatas permukaan laut(dataran tinggi). jadi udaranya dingin.
wah pasti dah ngebayangin ya, udara dingin, pemandangan bagus, trus merenung, apa lagi ama juwita sayang(kwkwkwkw, kaya lagu J-rock).
tempatnya ga susah-susah amad untuk dicari, Jatiluwih kurang lebih 24Km dari kota Tabanan. dan semua orang di Tabanan tau jalan ke Jatiluwih.
Buat yang bawa kendaraan pribadi, gw saranin jangan bawa mobil yang ceper ya. kasian tuh mobil jalannya jelek ke sini. hehehe.
kalo gw mau deskripsiin ya tempat ini. ini tempat di samping jalan. jadi ga usah jalan kaki masuk hutan DLL, tinggal dilihat dari mobilpun bisa. Jatiluwih ini sebenarnya nama desa. memang sawah di desa ini bener-bener keren semua. bisa lah difoto semua. tapi ada satu spot yang memang banyak tourism kesini. biasanya sih fotograper.
Sayang, waktu gw kesini langitnya agak mendung, jadi fotonya gitu deh......

Trend Bunuh Diri Orang Korea

Cha Sal (Bunuh Diri)
Pagi hari, ketika hendak menghidupkan televisi, yang ada dalam pikiran saya adalah: Siapa lagi ya, artis Korea atau orang terkenal yang bunuh diri hari ini?
Pikiran ini muncul karena belakangan ini banyak sekali berita bunuh diri di negeri gingseng ini. Artis terkenal, cantik dan mestinya kaya serta berbahagia e malah bunuh diri. Beberapa hari yang lalu, bintang cantik dalam drama Meteor Garden, drama seri yang di gilai oleh remaja se Asia, termasuk saya, Jang Ja-yeon, ditemukan gantung diri di rumahnya. Sebelumnya, pada bulan Februari Eun-joo artis dalam film yang juga saya senangi Tae Guk Gi, Lover’s Concerto, dan The Garden of Heaven, bunuh diri juga.
Disebuah situs saya baca kalau di Korea ada 36 orang bunuh diri setiap harinya yang diduga penyebab utamanya adalah depresi. Sebelum Jang Ja-yeon dan Eun-joo ada lagi nama Choi Jin Shil, Da Bin, Lee Hye Ryeon, Lee Eun Joo, Choi Jin Shil.
Halah, habis sudah.” Gumam hati saya begitu mengingat deretan nama-nama artis yang bunuh diri tersebut. Tetapi menariknya, dunia hiburan Korea tetap tumbuh. Mungkin mereka menganut pepatah, mati satu tumbuh seribu.
Itu baru bunuh diri dikalangan artis. Di kalangan rakyat biasa, bunuh diri juga sesuatu yang jamak. Tetapi karena mereka hanya rakyat biasa dan tidak cukup punya nilai berita maka bunuh diri seorang buruh miskin atau pemuda patah hati atau anak yang gagal masuk universitas tidak begitu jadi sorotan. Beberapa hari yang lalu seorang teman bercerita kalau ada anak sekolah dasar yang bunuh diri karena perolehan nilainya yang jelek. Seorang mahasiswa yang baru pulang mengikuti wajib militer beberapa waktu lalu juga bercerita ada kawannya yang bunuh diri selama wajib militer tersebut.
“Kenapa mereka bunuh diri?” Tanya saya.
“Pertama karena di hina oleh senior. Dan yang terakhir karena diputusin pacar.” Ujarnya. Menurutnya, selama menjalankan wajib militer, para pemuda Korea mengalami kesulitan bertemu dengan pacarnya. Dan itu lamanya dua tahun. Perempuan yang ditinggal mungkin tidak sabar dan memilih laki-laki lain. Dan ini bagi mereka suatu penghinaan.
Di Korea bunuh diri merupakan penyebab kematian nomor empat, ini jauh lebih tinggi di banding Amerika yang menempatkan bunuh diri sebagai penyebab kematian nomor delapan. Sampai tahun 2000 ada sekitar 6000 orang rakyat korea yang meninggal karena bunuh diri dan pada tahun 2007 jumlah tersebut menjadi 12000 orang. Dan menariknya yang banyak bunuh diri itu adalah orang-orang muda. Mungkin karena itu juga makanya jumlah orang tua terlihat banyak di sini. Di sekitar apartemen saya, kebanyakan teman saya adalah orang-orang tua. Orang mudanya entah kemana. Saya tidak ingin mengatakan mereka mungkin pada mati bunuh diri. Mungkin saja mereka ke kota bekerja atau sekolah atau masuk wajib militer. Tetapi begitulah, jumlah orang tua memang lebih banyak. Negara yang semakin makmur juga memberikan peluang hidup yang semakin baik. Tetapi kalau banyak orang muda memilih bunuh diri, itu adalah masalah sosial yang lain lagi. Bukan karena kekurangan makanan atau karena penyakit. Dan jelas hal ini akan menjadi sebuah persoalan juga akhirnya bagi Negara.
Saya berpikir, pilihan bunuh diri itu apakah karena mereka tidak dibekali pengetahuan tentang kehidupan setelah mati ya? Pengetahuan tentang itu kan adanya dalam agama, sementara agama bukan sesuatu yang penting bagi masyarakat sini. Di sekolah mereka juga tidak belajar agama. Mereka diajarkan tentang moral, baik dan buruk bukan tentang kehidupan lain setelah dunia. Mereka tidak tahu tentang sorga dan neraka.
Belakangan ini pemerintah Korea membuka kantor untuk konsultasi bagi para pengidap depresi atau masyarakat yang mengalami konflik kejiwaan. Namanya Seng Myong- ei Jon Hoa. Kantor ini di buka selama 24 jam dan masyarakat bisa berkonsultasi kapan saja. Semoga saja cara ini dapat mengurangi angka mati karena bunuh diri di Korea. Ya, semoga…